Rabu, 17 Juni 2020

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KEDISIPLINAN, DAN KEAHLIAN KERJA TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN PADA USAHA COTO DAN PALLLUBASA

DAFTAR ISI

 

   Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................             i

DAFTAR ISI..............................................................................................            ii

BAB I      PENDAHULUAN.....................................................................             1

1.1     Latar Belakang.....................................................................             1

1.2     Rumusan Masalah................................................................             6

1.3     Tujuan Penelitian..................................................................             6

1.4     Manfaat Penelitian...............................................................             7

1.5     Sistematika Penulisan...........................................................             8

BAB II    TINJAUAN PUSTAKA...........................................................             9

2.1     Pengelolaan Keuangan ........................................................            9

2.1.1   Pengertian Pengelolaan Keuangan..............................            9

2.1.2   Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Keuangan.................          10

2.1.3   Pengelolaan Keuangan Usaha Kecil...........................          12

2.1.4   Indikator Pengelolaan Keuangan................................          15

2.2     Pengalaman Kerja.................................................................          16

2.2.1   Pengertian Pengalaman Kerja.....................................          16

2.2.2   Indikator Pengalaman Kerja.......................................          18

2.2.3   Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja.........          20

2.3     Kedisiplinan.........................................................................          21

2.3.1   Pengertian Kedisiplinan..............................................          21

2.3.2   Tujuan Kedisiplinan....................................................          22

2.3.3   Indikator Kedisiplinan................................................          23

2.4     Keahlian Kerja......................................................................          24

2.4.1   Pengertian Keahlian Kerja..........................................          24

2.4.2   Jenis-Jenis Keahlian Kerja...........................................          25

2.4.3   Indikator Keahlian Kerja............................................          26

2.5     Sektor Informal....................................................................          27


2.5.1   Pengertian Usaha Sektor Informal..............................          27

2.5.2   Ciri-Ciri Usaha Sektor Informal..................................          28

2.5.3   Kekuatan dan Kelemahan Sektor Informal................          29

2.5.4   Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha

Sektor Informal...........................................................          32

 

2.6     Penelitian Terdahulu.............................................................          33

2.7     Kerangka Pikir......................................................................          35

2.8     Hipotesis...............................................................................          37

BAB III   METODE PENELITIAN........................................................           38

3.1     Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................          38

3.1.1   Lokasi Penelitian.........................................................          38

3.1.2   Waktu Peneitian..........................................................          38

3.2     Metode Pengumpulan Data..................................................          38

3.2.1   Observasi.....................................................................          38

3.2.2   Wawancara..................................................................          39

3.2.3   Kuesioner....................................................................          39

3.3     Jenis dan Sumber Data.........................................................          40

3.3.1   Jenis Data....................................................................          40

3.3.2   Sumber Data...............................................................          40

3.4     Populasi dan Sampel............................................................          41

3.4.1   Populasi.......................................................................          41

3.4.2   Sampel.........................................................................          41

3.5     Metode Analisis Data...........................................................          42

3.5.1   Uji Validasi dan Reabilitas.........................................          42

3.5.2   Uji Asumsi Klasik.......................................................          43

3.5.3   Uji Regresi Linier Berganda.......................................          45

3.5.4   Uji Hipotesis...............................................................          46

3.6     Definisi Operasional.............................................................          47

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................           49




BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Fenomena sektor informal di Indonesia memang bukanlah hal yang baru, khususnya kalangan masyarakat Kota. Selama ini, sektor informal dianggap sebagai pengaman yang efektif bagi perekonomian masyarakat bawah untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan hidup yang terus membelit mereka. Dengan keahlian dan daya kreatifnya, mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan setidaknya bagi diri mereka sendiri. Siapa yang mengira, jasa ojek payung, semir sepatu, tukang patri, tukang angkut kayu, dan lain sebagainya dapat tetap bertahan di situasi dan kondisi dewasa ini (Sitinjak, 2018: 1).

Prospek dan perkembangan sektor informal yang meningkat dari tahun ke tahun ternyata tidak sejalan dengan permasalahan internal maupun eksternal yang dihadapi oleh sektor tersebut. Permasalahan internal yang dihadapi antara lain: banyak pesaing usaha yang sejenis, belum adanya pembinaan yang memadai dan akses kredit yang masih sukar dan terbatas. Sedangkan permasalahan eksternal antara lain: lemah dalam struktur permodalan, lemah dalam struktur organisasi dan manajemen, komoditi yang dijual terbatas, tidak ada kerja sama antar pelaku sektor informal, pendidikan rendah dan kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai (Firdausy dalam Amir, 2014: 3).

Salah satu sektor informal yang menjadi fenomena di perkotaan khususnya di Kota Makassar adalah usaha coto dan pallubasa. Dengan adanya keterbatasan lapangan kerja di sektor formal, usaha coto dan pallubasa menjadi pilihan yang termudah pedagang khususnya di Kota Makassar untuk bertahan hidup. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri dari sektor informal yaitu mudah dimasuki, fleksibel dalam waktu dan tempat, bergantung pada sumber daya lokal dan skala usaha yang relatif kecil.

Belakangan ini, peluang usaha makanan (kuliner) sangat menjanjikan, terutama dari segi keuntungan. Jika para pelaku usaha jeli dan memperhatikan keadaan sekitar maka tentu kita akan menyadari betapa banyaknya orang-orang yang terjun di bisnis bidang kuliner, mulai dari usaha kecil-kecilan hingga yang bertaraf restaurant. Hal ini disebabkan karena pemenuhan pangan menjadi kebutuhan primer tiap individu demi kelangsungan hidup mereka. Oleh karenanya, bisnis ini memiliki peluang untuk berkembang lebih  pesat seiring pertambahan laju penduduk tiap tahunnya. Namun, tidak semua pebisnis kuliner mendapat keuntungan atas hasil usahanya tersebut (Amir, 2014: 3).

Salah satu yang memengaruhi keberhasilan sektor informal adalah pengelolaan keuangan yang baik. Seperti diketahui sebelumnya pelaku sektor informal pada umumnya hanya tahu bagaimana memperoleh penghasilan dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan mereka. Banyak yang beranggapan omset yang mereka raih sudah cukup besar namun keuntungan tetap saja tak tersisa di kas usaha. Hal ini karena mereka belum bisa mengatur keuangan dengan baik. Mengelola keuangan yang baik adalah cikal bakal dari berkembangnya usaha sektor informal yang dirintis. Dimulai dari merencanakan, menggunakan, mencatat, dan melaporkan setiap transaksi keuangan yang dilakukan (Pratiwi, 2014: 4).

Usaha coto dan pallubasa merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar khususnya di Kota Makassar. Sudah banyak pelaku usaha yang meraup untung dari usaha coto dan pallubasa. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha coto dan pallubasa yang gulung tikar alias bangkrut. Hal ini ini bisa kita lihat disepanjang jalan baik di Kota maupun Kabupaten banyak usaha coto dan pallubasa yang tutup, hal ini karena strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat dan pengelolaan keungan yang kurang efektif. Menurut Amir (2014: 4), agar pelaku bisnis tidak gulung tikar, maka diperlukan perencanaan bisnis yang matang. Banyak pedagang pedagang makanan yang sebenarnya memiliki prospek bagus dan potensi keuntungan besar, akhirnya gagal karena perencanaan dan penggunaan keuangan yang kurang baik. Oleh karena itulah pengelolaan keuangan yang baik menjadi hal yang penting dalam menjalankan usaha kecil/informal.

Pengelolaan keuangan menjadi salah satu masalah yang seringkali terabaikan oleh para pelaku usaha coto dan pallubasa, khususnya berkaitan dengan penerapan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan dan akuntansi yang benar. Masalah ini biasanya timbul dikarenakan pengetahuan dan informasi pelaku usaha kecil (makanan) mengenai akuntansi sangat terbatas, pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian juga mempengaruhi pengetahuan para pelaku usaha.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pengelolaan keuangan usaha kecil seperti pedagang coto dan pallubasa, salah satunya adalah pengalaman kerja. Menurut Pratiwi (2014: 22-23), masa kerja yang lama juga akan membentuk kinerja yang efektif karena berbagai kendala yang muncul dapat dikendalikan berdasarkan pengalamannya. Semakin banyak pengalaman kerja seseorang, maka semakin tinggi pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam bekerja yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan produktivitas kerjanya. Monats (2016: 757), menyatakan bahwa pengalam kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pengelola keuangan. Pengalaman kerja memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk berperestasi. Namun kemungkinan ini terwujud jika pengalam yang diperoleh positif. Pengetahuan dasar biasanya merupakan prasyarat untuk pengguna yang efektif dari pengalaman seseorang khususnya dalam mengembangkan usahanya.

Selain pengalaman kerja, faktor lain yang dapat mempengaruhi pengelolaan keuangan sektor informal adalah kedisiplinan dan keahlian kerja. Disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku terhadap peraturan. Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai oleh berbagai inisiatif, kemauan dan kehendak untuk menaati peraturan. Keahlian (skill) yang menjadi faktor produksi disebut orang dengan sebutan entrepreneurship. Jelas sekali entrepreneurship ini merupakan faktor produksi yang intangible (tak dapat diraba). Entrepreneurship atau skill ini adalah amat penting peranannya sehubungan dengan hasil yang akan dihasilkannya dan juga merupakan faktor produksi yang justru paling menentukan didalam perkembangan perekonomian masyarakat. Faktor penentu produktivitas dari modal manusia merupakan istilah ekonom untuk pengetahuan dan keahlian yang diperoleh pekerja melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Modal manusia meliputi keahlian-keahlian yang diperoleh, dan juga pelatihan-pelatihan kerja (Mankiw, dalam Pratiwi, 2014: 23).

Berdasarkan hasil observasi awal penulis tanggal 5 September 2019, terdapat 53 unit usaha coto dan pallubasa yang tersebar di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Penulis melihat usaha coto dan pallubasa tersebut mengalami kendala, kendala yang dihadapi yaitu minim sumber daya manusia, kurangya kreatifitas terhadap pengembangan ide-ide untuk menciptakan suatu produk yang berdaya saing. Tidak hanya itu perkembangan teknologi juga menghambat perkembangan usaha coto dan pallubasa. Pelaku usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar juga kalah saing dengan pelaku usaha besar yang sudah memakai teknologi canggih dalam pelaksaan produksinya.

Banyak pedagang makanan yang sebenarnya memiliki prospek bagus dan potensi keuntungan besar, akhirnya gagal karena pengelolaam keuangan yang kurang baik. Oleh karena itulah pengelolaan keuangan yang baik menjadi hal yang penting dalam menjalankan usaha kecil (informal). Pengelolaan keuangan merupakan suatu proses penetapan tujuan, membangun suatu rencana untuk mencapainya dan melaksanakannya sesuai rencana. Bisnis makanan dipercaya mampu berkembang pada masa-masa  mendatang dengan mempertimbngkan pengelolaan keuangan yang efektif. Selain modal yang digunakan relatif kecil, bisnis ini melibatkan sedikit tenaga kerja dan rotasi keuangan didalamnya begitu cepat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh dengan mengambil judul “Pengaruh Pengalaman Kerja, Kedisiplinan dan Keahlian Kerja Terhadap Pengelolaan Keuangan Pada Usaha Coto dan Pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar”.

 

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.    Apakah pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian kerja secara parsial berpengaruh terhadap pengeloaan keuangan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar ?

2.    Apakah pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian kerja secara simultan berpengaruh terhadap pengeloaan keuangan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar ?

3.    Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap pengeloaan keuangan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar ?

 

1.3    Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.    Untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian kerja secara parsial terhadap pengeloaan keuangan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

2.    Untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian kerja secara simultan terhadap pengeloaan keuangan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

3.    Untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pengeloaan keuangan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

1.4    Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.    Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pemahaman peneliti mengenai pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian kerja secara parsial berpengaruh terhadap pengeloaan keuangan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

2.    Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi bahan penelitian selanjutnya dalam rangka menambah khasanah akademik sehingga berguna untuk pengembangan ilmu, khususnya ilmu manajemen.

3.    Bagi Pelaku Usaha Makanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pelaku usaha makanan di Kecamatan Tamalate Kota Makassar untuk dapat mengelola keuangan yang baik sehingga usaha yang ditekuni tidak mengalami kerugian.

1.5    Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan menghasilkan sebuah karya tulis dengan sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Bab ini memuat tinjauan pustaka yang menjadi pedoman dalam penulisan dalam pembahasan masalah yang berisi mengenai teori-teori yang mendasari penulisan penelitian  ini dan hasil penelitian yang pernah dilaksanakan oleh peneliti lain serta kerangka pikir dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode penelitian yang berisi waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode analisis data dan definisi operasional.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu berupa deskripsi, variabel hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari pembahasan skripsi dimana penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran.


2.1         Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu kaji, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Adapun penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 

   

 

Tabel 1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No.

Nama Peneliti/Tahun

Judul Penelitian

Hasil Penelitian

1.

Henny Nur Pratiwi (2014)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Sektor Informal (Studi pada Usaha Kuliner) di Makassar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengalaman kerja (X1), kedisiplinan (X2), Kegiatan pemasaran (X3), keahlian yang dimiliki (X5), pelatihan (X7), berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan (Y), sedangkan karakteristik individu (X4) dan keterjangkauan lokasi (X6) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan (Y). Hasl uji secara simultan menunjukkan bahwa pengalaman kerja (X1), kedisiplinan (X2), kegiatan pemasaran (X3), karakteristik individu (X4), keahlian yang dimiliki (X5), keterjangkauan lokasi (X6), pelatihan (X7), secara bersama-sama berepengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan (Y) sektor informal di Kota Makassar.

 

2.

Ari Irawan dan Hari Mulyadi (2016)

Pengaruh Keterampilan Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Distro Anggota Kreative Independent Clothing Kommunitydi Kota Bandung)

 

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan wirausaha (X) berpengaruh signifikan terhadap keberhasil usaha (Y) distro anggota kreative independent clothing kommunitydi Kota Bandung.

3.

Nur Faisyah Amir (2014)

Analisis Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Usaha Sektor Informal Di Kota Makassar (Studi Kasus pada Pedagang Coto dan Pallubasa)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial karakter (X1), pengalaman menjual (X2), lokasi (X3), cita rasa (X5) dan kebersihan tempat (X6), namun variabel keamanan area parkir (X4) tidak berpengaruh positif. Secara simultan karakter (X1), pengalaman menjual (X2), lokasi (X3), keamanan area parkir (X4), cita rasa (X5) dan kebersihan tempat (X6) berpengaruh terhadap keberhasilan usaha   pedagang   coto/pallubasa   di   Kota   Makassar Sedangkan variabel yang paling berpengaruh pada faktor keberhasilan usaha diantara keenamnya adalah variabel cita rasa (X5).

4.

Ihelsa Rumondang Siregar (2018)

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap

Pengelolaan Keuangan UMKM di Kota Bogor

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan literasi tentang pengetahuan keuangan pribadi secara umum (X1), literasi tentang simpanan dan kredit (X2), literasi tentang investasi (X3) dan literasi tentang asuransi (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan UMKM di Kota Bogor. Sedangkan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan UMKM di Kota Bogor adalah literasi tentang simpanan dan kredit

 

2.2         Kerangka Pikir

Sugiyono (2011:91), mengemukakan bahwa kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel yang akan diteliti. Berdasarkan teori yang dikemukakan sebelumnya di atas, maka pengembangan kerangka pikir dapat dilihat seperti berikut:

 

 

 

2.3         Hipotesis

Menurut Sugino (2011: 96), hipotesis merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan dan hasil penelitian terdahulu yang belum didasarkan pada fakta-fakta emperis yang diperoleh melalui pengumpulan data penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis dalam peneltian ini dapat dirumusakan sebagai berikut:

1.    Diduga pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamale Kota Makassar.

2.    Diduga pengalaman kerja, kedisiplinan dan keahlian kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamale Kota Makassar.

3.    Diduga pengalaman kerja merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pengelolaan pada usaha coto dan pallubasa di Kecamatan Tamale Kota Makassar.

 










1 komentar:

  1. Play Online Casino | LuckyClub
    › online-casinop › online-casinop The best online casino in South Africa. Welcome to our list of 카지노사이트luckclub trusted casinos that cater to all players. We offer slots, table games, live dealers and live

    BalasHapus

PENGARUH REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN (TENDIK) NON-PNS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubunga...