BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan
perubahan yang sangat cepat dalam segala bidang. Perubahan seharusnya dapat
disikapi dengan cara positif oleh semua pihak, hal ini di karenakan perubahan
akan mendorong semua pihak yang kana bersaing di tengah era globalisasi ini
yang semakin ketat. Pra era globalisasi dan perdagangan bebas, tantangan
industri, pendidikan dan perdagangan Indonesia semakin berat. Wacana strategi bersaing ini
menjadi topik yang menarik dalam dunia organisasi atau perusahaan, karena itu
organisasi atau perusahaan diharapkan mampu menyediakan sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan organisasi atau perusahaan didalam
maupun luar negeri. (Fuji Utama, 2015:2).
|
Walaupun sumber daya manusia atau human capital dapat membantu perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Namun masih kurang mendapat perhatian utama. Banyak
para pemimpin perusahaan yang kurang menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh
perusahaan sebenarnya berasal dari human capital. Padahal manusialah yang
memiliki sekumpulan pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan tertentu, maka seharusnya para pemimpin perusahaan
memberikan perhatian yang lebih berupa pelatihan serta pengembangan pengetahuan. (Yana Aisyah, 2013:2).
Sumber daya perusahaan adalah semua faktor baik
sumber daya yang berwujud (tangible asset) maupun yang tidak berwujud (intangible asset). Human
capital merupakan salah satu komponen utama dari intangible asset yang dimiliki
perusahaan. Namun selama ini biasanya penilaian terhadap kinerja perusahaan lebih banyak
menggunakan sumber daya yang bersifat tangible asset. (Iwan Sukoco dan Dea Prameswari, 2017:94).
Dengan demikian human capital bukanlah memposisikan
manusia sebagai modal layaknya mesin sehingga seolah-olah manusia sama dengan mesin.
Namun human capital justru bias membantu pengambil keputusan untuk memfokuskan
pembangunan manusia dalam rangka peningkatan mutu organisasi. Oleh karena itu perusahaan
harus dapat melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi
tantangan, dan juga untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Menurut Larkan (2008:57), “Human capital lahir didasari
oleh fenomena bahwa pada abad 21 ini kesadaran manajemen perusahaan dalam pengelolaan
SDM semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan mulai menyadari bahwa kinerja perusahaan bukan hanya
ditentukan oleh capital yang berupa finansial, mesin, teknologi, dan modal tetap, melainkan
terutama dipengaruhi oleh intangible capital, yaitu sumber daya manusia (SDM)”.
Pidato W. Schultz pada tahun1961 yang
berjudul Investment in Human capital di hadapan para ahli ekonomi dan pejabat
yang tergabung dalam American Economic Assosiation merupakan peletak dasar
teori atau konsep modal manusia (human capital concept). Konsep ini pada
intinya menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal atau kapital
sebagaimana bentuk-bentuk kapital lainnya, seperti mesin, teknologi, tanah,
uang, dan material. Manusia sebagai human capital tercermin dalam bentuk
pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja.
Tidak seperti bentu k kapital lain yang hanya diperlakukan sebagai tools, human
capital ini dapat menginvestasikan dirinya sendiri melalui berbagai bentuk
investasi sumber daya manusia, diantaranya pendidikan formal, pendidikan
informal, pengalaman kerja, kesehatan, dan gizi serta transmigrasi. (Fattah,
dalam Yana Aisyah, 2013:2).
Produktivitas kerja karyawan pada
sebuah perusahaan merupakan masalah yang selalu hangat dan tidak ada
habis-habisnya untuk dibahas. Permasalahan yang terkait dalam produktifitas
juga merupakan isu strategis bagi perusahaan yang memprogram masalah sumber
daya manusia. Banyak aspek intenal dan eksternal yang mendukung terciptanya
produktivitas kerja yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi
bila dikaitkan dengan masalah globalisasi yang melanda saat ini yang dampaknya
sangat kita rasakan. Salah satu indikator yang mempengaruhi dalam upaya
meningkatkan produktivitas yang efektif dan efisien adalah gaya kepemimpinan
dan human relation yang diterapkan oleh pimpinan perusahaan. Produktivitas
merupakan sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa untuk kehidupan hari ini
akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik daro hari
ini.
Secara umum produktivitas adalah
perbandingan atau rasio antara output dan input. Penggunaan rasio ini harus
memperhatikan aspek karyawan (kualitas dan jumlah), aspek kepemimpinan
(pengarahan dan pembinaan) maupun aspek sasaran kerja yang harus dicapai
disamping kapasitas mesin pengelolanya (teknologi). Karena faktor manusia
merupakan faktor produktivitas yang terpenting, maka dalam pengelolaannya pun
harus berbeda dari faktor produksi yang lain. Para karyawan itu adalah manusia
yang mempunyai pribadi yang beraneka ragam yang harus dihormati dan dihargai harkat
dan martabatnya.
Human capital memiliki
lima komponen yang memiliki peranan yang berbeda dalam menciptakan human
capital perusahaan yang pada akhirnya menentukan nilai sebuah perusahaan.
Kelima komponen human capital tersebut adalah kemampuan individu (individual
capability), motivasi individu (individual motivation), kepemimpinan
(leadership), suasana organisasi (the organizational climate), dan efektifitas
kelompok kerja (workgroup effectiveness).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang human capital lima komponen dasar
diatas serta produktivitas karyawan dengan mengangkat sebuah judul “Pengaruh
Human Capital Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Asiah Lintas Jaya
Makassar.”
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah human
capital berdasarkan kemampuan individu berpengaruh terhadap produktivitas
karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar?
2.
Apakah human
capital berdasarkan motivasi individu berpengaruh terhadap produktivitas
karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar?
3.
Apakah human
capital berdasarkan kepemimpinan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan
pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar?
4.
Apakah human
capital berdasarkan suasanan oeganisasi berpengaruh terhadap produktivitas
karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar?
5.
Apakah human
capital berdasarkan efektivitas kelompok kerja berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar?
1.3 Tujuan
Penelitian
Adapula tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh
penulis adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui pengaruh human capital berdasarkan kemampuan individu (individual capability) terhadap
produktivitas karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar.
2.
Untuk
mengetahui pengaruh human capital berdasarkan motivasi individu (individual motivation) terhadap
produktivitas karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar.
3.
Untuk
mengetahui pengaruh human capital berdasarkan kepemimpinan (leadership) terhadap produktivitas
karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar.
4.
Untuk
mengetahui pengaruh human capital berdasarkan suasana organisasi (the organizational climate)
terhadap produktivitas karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya Makassar.
5.
Untuk
mengetahui pengaruh human capital berdasarkan efektifitas kelompok kerja (workgroup
effectiveness) terhadap produktivitas karyawan pada PT. Asiah Lintas Raya
Makassar.
1.4 Manfaat
Penelitian
Adapula manfaat penelitian yang diharapkan dapat dicapai yaitu:
1.
Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam
bidang ekonomi, khususnya tentang mengetahui pengaruh human capital terhadap Produktivitas Karyawan pada
PT. Asiah Lintas Raya Makassar.
2.
Bagi Pihak
Lain
Sebagai bahan pertimbangan
dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan
informasi dalam penyelesaian studi.
3.
Bagi Perusahan
Diharapkan dapat memberikan alternatif sumbang pikiran dan
kontribusi bagi perusahaan dalam
meningkatkan produktivitas karyawan.
1.5 Sistematika
Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I memuat uraian latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan
skripsi.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Bab II memuat tinjauan pustaka yang menjadi
pedoman dalam penulisan dalam pembahasan masalah yang berisi mengenai
teori-teori yang mendasari penulisan skripsi ini.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III menguraikan metode penelitian yang berisi
waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
jenis dan sumber data, metode analisis data dan definisi operasional.
BAB IV
ANALISI DAN PEMBAHASAN
Bab IV menerangkan tentang sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi perusahaan dan perusahaan
serta membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan yaitu berupa deskripsi, variabel hasil penelitian serta
pembahasan hasil penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V merupakan penutup
dari pembahasan skripsi dimana penulis akan memberikan
beberapa kesimpulan dan saran sebagai sumbangan
pemikiran sebatas kemampuan dari penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar